Pertamina Geothermal (PGEO) Mau Bagi Dividen Jumbo, Ini Bocorannya
Wednesday, May 08, 2024       16:04 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten energi terbarukan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. ()memberikan kisi-kisi pembagian dividen dari laba tahun buku 2023. Direktur Keuangan Yurizki Rio mengatakan bawah rasio jumlah pembagian dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham atau  dividend payout ratio  akan meningkat.
Rio menjelaskan bahwa tahun lalu, PGE membagikan dividen sebelum dan sesudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk dividen sebelum IPO, ia menjelaskan karena para pemegang saham ingin monetisasi.
"And then ada dividen setelah post IPO ya intinya sih dividen payout ratio kita dibandingkan dengan [dividen] post IPO kita naik," kata Rio di Plataran Menteng, Rabu (8/5/2024).
Sebagai informasipertama kali melantai di Bursa pada 24 Februari 2023. Tercatat pada pertengahan tahun lalu, pemegang sahamsepakat membagikan dividen sebesar 78,54% dari total laba tahun buku 2022.
Sementara itu, akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 28 Mei 2024 mendatang. Rapat akan digelar di Grha Pertamina, Jakarta mulai pukul 13.30-16.00 WIB.
"Perseroan menyampaikan pemberitahuan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham," jelas direksi dalam pemanggilan RUPST, Selasa (7/5/2024).
Salah satu mata acara adalah persetujuan penetapan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2023. Selain itu ada mata acara persetujuan pergantian pengurus perseroan.
Pada 2023, anak usaha Pertamina ini membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 163,59 juta (sekitar Rp 2,52 triliun). Angka laba bersih itu naik dari tahun sebelumnya yang jumlahnya sebesar US$ 127,34 juta.
Mengingatkan saja, pada RUPST tahun lalu pada 5 Juni 2023, perusahaan menyetujui dividen final tahun buku 2022 senilai US$ 30 juta atau Rp 10,8/saham.
Sementara itu, berdasarkan laporan tahunan 2023 dijelaskan mengenai kebijakan dividen perseroan, di mana setelah melakukan IPO (initial public offering), dengan memperhatikan kebijakan yang telah disampaikan di atas serta melihat kondisi keuangan perseroan secara keseluruhan.
Perseroan berencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50% dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain, sesuai dengan anggaran dasar perseroan.
Saham pun terpantau melesat.Hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, saham naik tipis atau 0,38% ke posisi Rp 1.315/unit. Saham pada sesi I hari ini diperdagangkan di kisaran Rp 1.310 - Rp 1.350 per unit.
Dalam sepekan terakhir, terpantau sudah melesat 10,66%, sedangkan dalam sebulan terakhir sudah melonjak hingga 20%, dan sepanjang tahun ini sudah melejit 15,38%.
(mkh/mkh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com

powered by: IPOTNEWS.COM